Selasa, 27 Maret 2018

MEREKA

Dunia tak seramah mereka yang mempunyai hati, kadang aku iri tapi disatu sisi aku harus tau diri. Menapaki jejak hidup sendiri membawa aku berada pada titik untuk selalu mensyukuri apa yang telah dimiliki.

Dunia tidak adil ? (kata mereka)
Menurut aku?  Jelas iya..
Tapi semesta selalu memberikan pengharapan. Dengan cara-cara instan yang selalu membuatku terkesan.
Cukuplah bergantung pada pengharapan kecil.

HADIR LALU MENETAP

Sang angin saling berpacu
Memburu sosok mata sehitam jelaga yang berdiri kaku
Bayangan itu terpancar abu-abu
Menggelitik hati terasa pilu
Lancang diri memandangi
Tersenyum getir seperti memegang duri
Aku masih disini..
Di tempat ini Ketika logika menuntut untuk pergi
Hati tetap mendominasi
Meyakini perputaran waktu
Ia, akan berbaik hati
Melangkah kemari
Menggenggam jemari
Lantas berjanji
Bahwa aku tak akan lagi sendiri.

Kita adalah dua karsa yang bahkan tak berhak untuk sekadar melontarkan kalimat rindu, karena yang kita butuhkan lebih dulu adalah sebuah te...